PII Hadiri Debat Publik Calon Bupati Dan Wakil Bupati Aceh Tengah

SIGAPNEWS.CO.ID | TAKENGON - Pelajar Islam Indonesia (PII) turut hadir dalam debat pertama calon bupati kabupaten Aceh Tengah yang berlangsung di aula hotel Parkside pada 12 November lalu.
Kehadiran PII dalam debat ini yang diwakili oleh salah satu pengurus daerahnya "Elin" menjadi bentuk partisipasi aktif generasi muda intelektual dalam proses pemilihan kepala daerah.
Kehadiran kami sebagai utusan dari pengurus daerah pelajar Islam Indonesia kabupaten Aceh Tengah ini bertujuan untuk memantau langsung visi, misi dan komitmen para kandidat calon bupati dan wakil calon bupati, dan yang nantinya akan berpartisipasi aktif dalam mengawal kinerja kandidat terpilih dalam beberapa tahun kedepan.
"Kami ingin memastikan bahwa pemimpin yang nanti terpilih adalah sosok yang benar-benar memperhatikan pendidikan, kesejahteraan sosial, dan Segala bentuk kemaslahatan lainnya. Kehadiran kami dalam debat calon kepala daerah kali ini tidak hanya menunjukkan antusiasme generasi muda intelektual terhadap politik lokal, tetapi juga membuktikan semakin tingginya kepedulian terhadap masa depan tanoh Gayo tercinta ini," ujarnya.
Elin menyatakan bahwa debat ini memberi wawasan baru tentang bagaimana calon pemimpin berupaya memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Dengan menyaksikan debat ini, kami bisa belajar sekaligus mengukur sejauh mana komitmen para kandidat dalam membangun daerah. Kehadiran kami dalam menyaksikan debat ini juga mencerminkan harapan akan adanya generasi penerus yang kritis dan peduli terhadap masa depan daerahnya, terutama kalangan pelajar," ucapnya.
Dalam proses berjalannya debat ini ada beberapa hal hal yang menjadi sorotan tajam sehingga tidak dapat menahan diri kami untuk memberi kritik kepada para kandidat, kami menganggap jalannya debat ini sangat minim substansi dan tidak menyentuh isu-isu penting yang sedang terjadi ditengah masyarakat.
Debat calon bupati seharusnya menjadi ajang bagi para kandidat untuk memaparkan visi, misi, dan program kerja yang jelas dan terukur.
Namun, dalam acara tersebut, banyak waktu yang dihabiskan saling sindir antar calon daripada menjelaskan program konkret.
"Sebagai pelajar, kami berharap dapat melihat pemimpin yang fokus pada masalah-masalah krusial seperti pendidikan, kesehatan, dan lapangan kerja. Sayangnya, hal ini justru kurang disorot dalam debat," kata elin.
Debat kali ini dinilai kurang mendalam tajam dan kritis. "Kami butuh pemimpin yang punya visi misi yang jelas kedepannya untuk mengatasi masalah, bukan sekedar bertegang urat saraf dalam adu gagasan diatas podium, saling menjatuhkan lawan sembari menebar janji manis yang utopis," kata elin.
Elin menyayangkan sebagian besar jawaban para Paslon sangat umum dan tidak terkonsep, ini bukan soal sedikitnya waktu yang diberikan, seharusnya para Paslon mampu menginisiasi jawaban yang terkonsep dalam waktu yang sedikit.
Sudah banyak tahapan dan proses yang dilalui oleh para kandidat dan telah melewati berbagai proses yang tentunya sangat banyak dinamika yang telah dihadapi, harapan kami sebagai generasi muda dan yang aktif dalam organisasi pelajar Islam Indonesia,
Semoga siapapun yang nantinya terpilih sebagai kepala daerah adalah sosok yang mampu membawa perubahan positif bagi Tanoh Gayo tercinta ini, dan menjadi pemimpin yang memiliki integritas tinggi yang selalu mengutamakan kepentingan masyarakat diatas segalanya.
"Kami juga berharap pemimpin yang terpilih nanti tidak hanya fokus terhadap pembangunan fisik, tetapi juga membangun moral dan kesejahteraan sosial. Karena masyarakat sangat mendambakan sosok pemimpin yang jujur, transparan, dan amanah dalam menjalankan setiap kebijakan," tutupnya.(*)
Editor :Say Indra G
Source : Humas