Panas, Wakil Ketua DPR Aceh, Ali Basrah Dipolisikan Mahasiswa

SIGAPNEWS.CO.ID| BANDA ACEH-Beredar issue panas dikalangan masyarakat dan mahasiswa bahwa Wakil ketua II Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), H. Ali Basrah, S.Pd.,M.M. resmi dilaporkan ke Polda Aceh oleh mahasiswa, Rabu, (16/04) kemarin.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun pewarta melalui pengurus Ikatan Pelajar Mahasiswa Aceh Tenggara (IPMAT) Banda Aceh, yakni Bendahara Umum IPMAT, Agung Hidayatullah yang dikonfirmasi pewarta perihal isu laporan polisi terhadap Wakil Ketua II DPRA tersebut, Agung membenarkan adanya laporan polisi yang dibuat oleh ketua IPMAT Banda Aceh terhadap Wakil Ketua II DPR Aceh H. Ali Basrah, S.Pd.,M.M.
"H. Ali Basrah telah menuduhkan tindakan pemerasan Ketua IPMAT Banda Aceh terhadap Drh. Nurdiansyah Alasta,M.Kes Ketua Komisi IV DPR Aceh, pada 12 Maret 2025 lalu," ujar Agung. Kamis, (17/04/2025).
H. Ali Basrah, S.Pd. M.M. Wakil ketua II DPR Aceh sekaligus menjabat sebagai Sekretaris DPD I Golkar Aceh dilaporkan mahasiswa ke Polda Aceh dengan nomor : LP/B/90/III/2025/SPKT/POLDA ACEH, tertanggal 24 Maret 2025.
Laporan tersebut terkait dugaan tindak pidana pencemaran nama baik pasal 310 KUHP yang dilakukan oleh Wakil Ketua II DPR Aceh tersebut terhadap Ketua IPMAT.
"Pak Ali Basrah itu sebagai politisi, bukan sebagai hakim jadi atas dasar apa dia berani menuduhkan pemerasan terhadap ketua IPMAT, jadilah pejabat yang bijak agar dicintai masyarakat," ucap agung kepada pewarta sebagai pesan kepada seluruh pejabat khususnya yang berkaitan dengan Aceh Tenggara.
Lebih lanjut Agung menjelaskan, pada saat Ali Basrah menuduhkan pemerasan itu, dirinya juga berada di lokasi dan mendengarkan H. Ali Basrah berbicara panjang lebar.
"Saya mendengar langsung saat H. Ali Basrah menuduhkan tuduhan tsb. kepada ketua IPMAT Banda Aceh, mulanya kami di panggil pak Ali Basrah ke komplek perumahan DPRA dan diajak ngobrol terhadap agenda unjuk rasa/demo yang akan kami lakukan, Pak Ali Basrah mencoba meredam kami untuk tidak demo, bahkan dia merencanakan pencopotan ketua IPMAT Banda Aceh dan menuduhkan telah melakukan pemerasan," terang Agung.
Agung merasa heran dengan ucapan H. Ali Basrah, pasalnya beliau dikenal sebagai tokoh pendidikan di Aceh Tenggara namun berdasarkan apa yang ia saksikan H. Ali Basrah sangat jauh dianggap sebagai tokoh pendidikan.
"Saya menilai pak Ali Basrah hanya karena tak suka melihat mahasiswa keritis, karena khawatir dikeritisi, sehingga memainkan silat lidah untuk mempengaruhi kami untuk tidak percaya kepada ketua IPMAT Banda Aceh bahkan licik nya lagi kami semacam diisyaratkan untuk bubar dari barisan," pungkas Agung.
Editor :Say Indra G
Source : Mahasiswa