Saat Bencana Alam Melanda Harga Pertamax Mencapai 100 Ribu/Liter Di Takengon
SIGAPNEWS.CO.ID|ACEH TENGAH : Saat bencana banjir dan longsor melanda wilayah dataran tinggi Gayo, masyarakat mulai kehabisan Bahan Bakar Minyak (BBM), hingga waktu sepekan kondisi ini masih belum ada informasi yang pasti kapan akan kembali normal untuk kondisi jalan agar dapat dilalui truk Tanki pengangkut BBM.
Dalam kondisi yang sangat memperihatinkan akibat bencana alam, masyarakat mulai kesulitan untuk mendapatkan BBM, sehingga kepanikan masyarakat untuk bisa menggunakan alat transportasi roda 2 dan roda 4 sebagai pencari sembako ataupun keperluan lainnya kini tinggal menunggu mati mesin kendaraan.
Masyarakat saat ini mengandalkan sisa-sisa minyak yang ada untuk bertahan dan berusaha mencari bahan bakar minyak disekeliling pelosok desa, untuk menyambung kembali operasional dalam mempertahankan hidup demi keluarga, sehingga dengan jarak tempuh yang sangat jauh mereka rela melakukan perjalanan untuk mendapatkan BBM tersebut.
Informasi demi informasi selalu di cari kesana kemari untuk memperoleh kabar baik adanya BBM tersebut, kini masyarakat rela menempuh dengan jarak tempuh cukup jauh mulai dari kampung Buntul kabupaten Bener Meriah ke gunung salak perbatasan dengan Aceh Utara Lhokseumawe.
Diperbatasan tersebut ada titik longsor yang cukup parah, mencapai 5 km untuk dilalui melalui berjalan kaki dengan mengarumi jurang, jalan berlumpur dan sungai yang mengalir dengan deras, sehingga perjalanan bisa ditempuh dengan waktu berjam-jam.
Pasokan minyak datang dari kabupaten tetangga Aceh Utara kota Lhokseumawe dangan cara melangsir dipikul melewati jurang, dengan penuh perjuangan sehingga minyak Pertamax yang cuma bisa diperjual belikan di lokasi longsor itu, dengan harga yang tak menentu.
Harga tidak menjadi patokan bagi masyarakat, yang penting ada barang nya kata seorang pembeli minyak yang berada di perbatasan tanah longsor ," kami sangat butuh minyak Pertamax untuk kebutuhan operasional keluarga kami, jadi tidak Masalah harga yang mereka buat, tergantung kesepakatan kami," ujar seorang pembeli.
"Kalau kami lihat lokasi melangsir minyak ini, sangat lah wajar dengan harga yang saat mencapai 100 Ribu/Liter, karna untuk dilokasi aja pelangsir harus mengeluarkan minyak operasional saja sudah cukup mahal, apalagi setiba nya di lokasi Meraka harus berjalan kaki dengan kiloan meter dengan memikul minyak paling banyak 20 Liter dengan jerigen," ucapnya.
Harga 100 Ribu/Liter itupun sudah sampai di kota Takengon ini, adalah hal wajar kata beberapa masyarakat yang sudah mendapatkan minyak dengan membeli harga segitu, namun disisi lain ada beberapa Masyarakat yang tidak memiliki uang banyak hanya menanyakan harga dengan menelan air ludah.
Dengan rasa sedih mereka tak tau lagi harus berbuat apa, hanya harapan secepatnya pemerintah memperbaiki jalan yang longsor. Harapan terkadang mulai hampa dengan lambatnya pasokan sembako yang mencukupi warga dan hujan kembali menerpa daerah dataran tinggi Gayo. (IG)
Editor :Say Indra G
Source : Masyarakat