Umah Pitu Ruang Merupakan Suatu Bangun Rumah Adat Menggambarkan Karakteristik Masyarakat Gayo

Poto Rumah Adat Gayo Rumah Pitu Ruang(Rumah Tujuh Ruang)
Acehnews | Redelong-Dalam khasanah adat Gayo, Umah Pitu Ruang (rumah tujuh ruang) merupakan suatu bangun rumah adat yang menggambarkan karakteristik masyarakat Gayo.
Umah Pintu Ruang dihuni oleh sejumlah keluarga besar yang merupakan satu keturunan. Setiap bentuk, bahan, dan tekstur yang terdapat pada Umah Pitu Ruang mempunyai makna filosofi dalam kehidupan adat dan syariat Islam warga dataran tinggi Gayo itu.
Dalam rumah ini juga dilengkapi koleksi benda-benda bersejarah. Rumah ini terdiri dari beberapa bilik (kamar) dan tiap-tiap kamar didiami oleh satu keluarga batih.
Tiap-tiap kamar juga dilengkapi dapur masing-masing. Antara keluarga batih yang satu dengan keluarga batih yang lain dalam satu umah time ruang itu mempunyai pertalian keturunan (genealogis).
Pada awalnya umah time ruang merupakan milik keluarga batih. Namun setelah anggota keluarga itu menikah, maka ia akan pindah ke dalam kamar tersendiri, Begitulah seterusnya, setiap ada pernikahan berarti menambah keluaraga batih dalam umah time ruang, maka dalam umah time ruang terbentuklah keluarga besar yang disebut dengan sedere.
Rumah adat Gayo mempunyai lepo (beranda) yang terletak di bagian depan rumah dimana terletak ulu ni kite (kepala tangga) dan pintu. Lepo berfungsi sebagai tempat beristirahat dan memandang keindahan alam pada waktu senggang, selain untuk memperindah dan memperkuat bangunan rumah.
Di bagian belakang rumah terdapat anyung yaitu tempat mencuci makanan dan dapur. Diatas umah rinung (kamar-kamar tidur) yang terdapat di bagian tengah sepanjang rumah, dibangun parabuang yaitu loteng tempat menyimpan barang-barang berharga persiapan sinte (menyelanggarakan kenduri turun mandi, sunat rasul, pernikahan dan kematian).
Pada salah satu dinding terdapat bakuten atau bukuten yaitu tempat menyusun alas penalas (berbagai ukuran dan jenis tikar dan sumpit) untuk keperluan besinte. Sementara di tungku dapur ada gegayang (tempat makanan dan ikan) dan di dapur ada peleden (tempat menyimpan bumbu). Dibagian bawah lantai bangunan rumah disebut keleten.
Dibagian pinggir terdapat sengkaran yaitu tempat susunan kayu. Di bagian tengahnya terdapat jingki dan lusung (lesung) untuk menumbuk bahan makanan.
Komponen bagian bangunan rumah tradisional ialah : Atu kenunulen suyen (batu landasan tiang), suyen (tiang), tilen/gergel (alas lantai), tete (lantai), gapit (gelogor jepit), bere (tutup tiang yang datar), bere singkih (tutup tiang letaknya miring), bere bujur (tutup tiang yang membujur dari timur ke barat), bere lintang (tutup tiang yang melintang dari utara ke selatan), pepir (tolak angina/tutup keong), tulen bubung (nok), kaso (kasau), kaso gantung (kuda-kuda), gegulungen (reng), supu (atap), bubungen (rabung), unte-unte (rotan besar tempat mengikat atap), bengkon (tulang atap serule atau rumbia), belbes (lisplang), rering (dinding), para buang (loteng), kite (tangga), pintu (pintu), tingkep (jendela), tetinyelen (alas kaki), ton bebesuh (tempat cuci kaki).
Rumah adat Pitu Ruang Gayo tersebut tidak mengunakan paku, tetapi dipasak dengan kayu dan bermacam-macam ukiran di setiap kayu. Ukiran tersebut bentuk nya berbeda-beda, ada yang berbentuk hewan dan ada yang berbetuk seni kerawang Gayo yang di pahat khusus.
Walaupun tidak mengunakan paku tapi kekuatan rumah adat pitu ruang tersebut sangatlah kuat apalagi bahan kayu yang sangat bermutu pada zaman duhulu, tetapi bagaimana pun kuatnya tanpa adanya perawatan bangunan tersebut akan roboh dengan sendirinya di makan zaman.
Dalam perkembangan kemudian, sedere tidak mungkin dapat ditampung dalam umah time ruang, maka akan semakin banyak pula membutuhkan bilik (kamar).
Bagi mereka yang tidak tertampung dalam umah time ruang kemudian memisahkan diri ke tempat lain dengan mendirikan rumah baru yang kemudian berkembang pula menjadi umah time ruang yang lain. Walaupun terjadi pemisahan tempat tinggal, tetapi tali kekerabatan tetap utuh dan tidak berubah.(*)
Editor :Say Indra G