Kohati HMI Cabang Takengon Mengadakan Sosialisasi Perempuan dan Anak di MAS Ulumul Qur'an

Poto : Kohati HMI Cabang Takengon melakukan kegiatan sosialisi tentang perempuan dan anak
SIGAPNEWS.CO.ID | TAKENGON - Dalam memperingati milad Korps HMI-Wati (Kohati) yang ke-57, Kohati HMI Cabang Takengon melakukan kegiatan sosialisi tentang perempuan dan anak dengan mengangkat tema perempuan dan anak berbicara atas nama merdeka di pondok pesantren Madrasah Aliyah Swastas Ulumul MAS Qur'an Bebesen.
Kohati melihat bahwa ada banyak masalah mengenai perempuan dan anak yang tidak banyak dibicarakan, bahkan masalah-masalah ini sering kali dikesampingkan, meskipun pada saat ini perempuan sudah diberikan ruang yang setara dengan laki-laki, namun, setiap kali ada masalah mengenai perempuan dan anak hal itu tidak pernah dianggap serius.
Dalam kegiatan ini dihadiri juga oleh Nurhayati Fitri, SKM dari dinas KBP3A yang menyampaikan materi tentang pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak.
"Untuk melakukan pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak, kita memerlukan edukasi tentang pencegahan kekerasan seksual dan penghormatan hak asasi manusia. Penting juga memiliki layanan dukungan untuk korban, serta penegakan hukum yang tegas, dan kerja sama antara pemerintah dan masyarakat," ujar Nurhayati Fitri.
Kemudian Hermawati M. Pd juga menyampaikan materi tentang Pandangan Umum Pada Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak di Aceh Tengah.
"Kita perlu melakukan peingkatkan layanan dukungan, kesadaran masyarakat, dan penegakan hukum dalam upaya mengatasi masalah ini. Sehingga masyarakat memiliki kesadaran akan pentingnya menghapus kekerasan terhadap perempuan dan anak sebagai pelanggaran hak asasi manusia," ujar Hermawati M. Pd.
Ketua Kohati HMI Cabang Takengon Rasmi Prima Aja juga menyampaikan dengan tegas, dalam upaya memperkuat peran perempuan dan anak dalam masyarakat, kegiatan sosialisasi dengan tema "Perempuan dan Anak Berbicara atas Nama Merdeka" digelar dengan sukses.
"Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan platform kepada perempuan dan anak-anak untuk menyuarakan aspirasi, hak, dan pengalaman mereka," ujar Rasmi.
Kemudian Rasmi Prima juga menambahkan, diharapkan bahwa melalui kegiatan ini, perempuan dan anak-anak dapat menjadi agen perubahan yang lebih berpengaruh dalam membangun masyarakat yang lebih inklusif dan berkeadilan bagi semua.(*)
Editor :Say Indra G
Source : Kohati